Cara Menghitung Total Asset Turnover Ratio

Fixed Asset Turnover Ratio

Sedangkan pendekatan rasio ini lebih berfokus dalam mengukur kemampuan efisiensi yang terbatas pada aset tetap milik perusahaan saja.

Salah satu ciri-ciri aset tetap yaitu memiliki rentang masa usia panjang, contohnya pabrik dan mesin produksi.

Nilai rasio yang tinggi mengindikasikan bahwa aset tetap mendorong penghasilan pendapatan dengan cukup baik.

Di sisi lain, nilai yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan juga bahwa investasi aset tetap yang kurang optimal, hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.

Untuk rumus perhitungannya juga sedikit berbeda, yaitu Fixed Asset Turnover Ratio = Penjualan Bersih / Rata-rata Aktiva Tetap Bersih.

Berdasarkan ulasan tersebut, Anda juga dapat memetakan perbedaan antara menganalisis rasio perputaran aset antara total asset turnover dan fixed asset turnover ratio.

Kesimpulan dari perbedaan keduanya terletak dari pemanfaatan dan fungsinya. Jika Anda lebih berfokus untuk menghitung efisiensi aset dalam jangka panjang, spesifik, dan mendalam, Anda dapat menghitungnya dengan fixed asset turnover ratio.

Jika Anda ingin menganalisis untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dari penggunaan efisiensi aset yang perusahaan miliki, gunakan total asset turnover.

Adapun, agar dapat menjalankan pemanfaatan yang ideal dan optimal, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menggabungkan kedua perhitungan ini ke dalam sebuah konklusi sebagai tolak ukur perusahaan yang lebih terukur dan luas dalam menggambarkan pemanfaat asetnya.

Oleh karena itu, penting bagi Anda sebagai pemilik bisnis maupun staf pengelola operasional untuk dapat mencatat komponen aset dalam setiap periode bisnis.

Agar dapat memudahkan dalam mencatatnya serta menghitungnya, Anda dapat menggunakan aplikasi akuntansi Mekari Jurnal.

Melalui aplikasi akuntansi, Anda dapat melakukan pencatatan, penghitungan, dan pelaporan secara mudah dan akurat langsung dalam satu platform tanpa harus bergonta-ganti aplikasi.

Masih banyak fitur unggulan lainnya yang dapat Anda manfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis Anda.

Selengkapnya dapat coba dengan mendaftarkan perusahaan Anda terlebih dahulu dan dapatkan akses free trial selama 14 hari ke fitur-fitur yang kami miliki.

Baik, Saya Akan Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekaran

Terima kasih, dan semoga artikel ini bermanfaat!

Asset turnover ratio atau rasio perputaran aset adalah rasio akuntansi yang mengukur kemampuan bisnis menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.

Rasio akuntansi merupakan ukuran penting dari efisiensi bisnis dan profitabilitas. Suatu keharusan untuk bisnis yang lebih besar, bahkan bisnis kecil akan menemukan rasio akuntansi yang efektif.

Rasio perputaran aset mengukur seberapa efisien bisnis menggunakan aset mereka untuk menciptakan penjualan. Pelajari apa yang diukur rasio ini dan bagaimana informasi yang dihitung dapat membantu bisnis Anda.

Contoh Cara Menghitung Total Asset Turnover

Salah satu cara terbaik untuk menghitung total asset turnover adalah dengan melihat contohnya langsung.

Berikut adalah data penjualan, total aktiva dan total asset turnover perusahaan A yang diperoleh dari rumus Total Asset Turnover = Penjualan : Total Aktiva

Apa Itu Asset Turnover Ratio?

Asset turnover ratio atau rasio perputaran aset mengacu pada suatu pengukuran untuk melihat bagaimana perusahaan dapat menghasilkan suatu pendapatan relatif melalui aset-asetnya.

Hasil dari pengukuran ini dapat menjadi gambaran perusahaan mengenai pengelolaan aset melalui perspektif yang lebih luas.

Ukuran dari hasil pengukuran ini dapat berbeda-beda antara satu bidang industri dengan bidang industri lainnya. Namun, umumnya nilai rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memanfaatkan aset dengan efisien.

Sebaliknya, nilai rendah dapat menunjukkan inefisiensi dan perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap kinerjanya untuk memperbaiki hal ini.

Hasil yang rendah biasanya dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti buruknya pengelolaan manajemen, kurangnya maintenance rutin, metode pengumpulan data yang buruk, dan manajemen inventaris yang tidak terkelola dengan baik.

Perbedaan Antara Asset Turnover Ratio dan Fixed Asset Turnover

Jika rasio perputaran aset mempertimbangkan total aset rata-rata sebagai penyebut, maka rasio perputaran aset tetap (FAT) hanya melihat aset tetap. Rasio fixed asset turnover ini membandingkan penjualan bersih (laporan laba rugi) dengan aset tetap (neraca). Fixed asset turnover lebih mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan bersih dari investasi aset tetapnya, yaitu properti, pabrik, dan peralatan (PP&E). Sedangkan asset turnover ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan bersih dari total aktiva sebuah perusahaan. Asset turnover ratio lebih menuntut perusahaan untuk mengelola aset menjadi penghasilan secara efisien.

Pada fixed asset turnover seorang manajer harus mengetahui berapa rasio perputaran aset tetap yang ada pada perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui berapa tingkat efisiensi yang dimiliki oleh perusahaan serta untuk mengambil keputusan kedepannya. Sama halnya dengan rasio perputaran total aset, rasio perputaran aset tetap jika lebih tinggi menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan terbilang efektif dalam menggunakan investasi pada aset tetap untuk menghasilkan penjualan bersih.

Contoh Perhitungannya

Sebuah perusahaan jasa percetakan sedang ingin menghitung rasio perputaran asetnya dalam satu kuarter periode kerja.

Perusahaan mencatatkan nilai aset di periode awal dengan nilai sebesar Rp 4.547.000 dan pada periode berakhir setelah depresiasi mencatatkan nilai sebesar Rp 3.450.000.

Dalam laporan penjualan toko, perusahaan percetakan sukses meraup keuntungan sebesar Rp 11.250.000 dengan adanya pengembalian penjualan sebesar Rp 450.000.

Berapa rasio perputaran aset dari perusahaan jasa percetakan pada periode tersebut?

Penjualan Kotor – Sales Return = 11.250.000 – 450.000 = 10.800.000

Rata-rata Aset = (Aset Awal + Aset Akhir) / 2 = (4.547.000 + 3.450.000) / 2 = 3.998.500

Penjualan Bersih / Rata-rata Aset = 10.800.000 / 3.998.500 = Rp 2,701

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pendapatan dari setiap nilai Rp 1 dalam aset, perusahaan berhasil menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,701.

Rumus Menghitung Asset Turnover Ratio

Mengutip dari Investopedia, rumus untuk menghitung asset turnover ratio adalah sebagai berikut:

Asset Turnover Ratio = Penjualan Bersih / Rata-rata Aset

Total rata-rata aset dapat Anda hitung nilainya dengan menjumlahkan nilai aset awal dengan aset akhir kemudian membaginya menjadi dua, seperti berikut:

Rata-rata Aset = (Aset Awal + Aset Akhir) / 2

Pertanyaan yang Sering Diajukan (Q&A)

Contoh Analisis Total Asset Turnover

Dari perhitungan di atas, bisa dihasilkan beberapa analisis, yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan hasil perhitungan di atas juga, bisa disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan A untuk menghasilkan penjualan dari total aktiva yang dimiliki cukup rendah karena total aktiva yang dimiliki lebih besar dari jumlah penjualan yang dihasilkan setiap tahunnya.

Hal tersebut bisa dilihat dari rasio perputaran yang dihasilkan tidak melebihi 1 kali perputaran untuk tiap tahunnya. Artinya, efektifitas penggunaan total aktiva pada perusahaan A kurang baik dan menjadi satu indikasi rendahnya kinerja keuangan perusahaan.

Nah, itulah penjelasan terkait pengertian dan rumus total asset turnover. Total asset turnover adalah salah satu rasio aktivitas yang penting bagi investor ketika memilih sebuah saham perusahaan.

Selain saham, belakangan ini investasi crypto sedang banyak diminati masyarakat Indonesia. Wajar saja, harga the Sandbox, salah satu aset crypto bahkan telah mengalami peningkatan harga hingga 114,28% dalam waktu sebulan saja.

Untuk kamu yang tertarik melakukan jual beli crypto secara mudah mulai dari Rp11.000, download Pintu sekarang!

Febriana H, Rismayanty VA, Bertuah E, et al, Dasar-dasar Analisis Laporan Keuangan. Diakses tanggal: 4-12-21.

Hery, Analisis Keuangan. Diakses tanggal: 4-12-21.

Siregar EI, Kinerja Keuangan Terhadap Profitabilitas Sub Sektor Konstruksi. Diakses tanggal: 4-12-21.

Contoh Soal Rasio Perputaran Aset

Jika total penjualan selama periode berjalan adalah Rp 1.000.000.000, nilai aset pada awal periode adalah      Rp 500.000.000, dan nilai aset pada akhir periode adalah Rp  700.000.000, maka perhitungan Asset Turnover Ratio akan menjadi:

Rasio Perputaran Aset = 1.000.000.000 ÷ {(500.000.000+700.000.000)÷2}

Ini berarti perusahaan menghasilkan Rp 1,67 pendapatan untuk setiap Rp 1 aset yang dimilikinya, dengan asumsi nilai rata-rata aset selama periode tersebut.

Baca juga: Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Berbagai Jenisnya

Apa Itu Total Asset Turnover Ratio?

Total asset turnover atau perputaran total aset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang bisa dihasilkan dari setiap dana yang tertanam dalam total aset perusahaan. Hasil dari perhitungan rasio ini dapat digunakan sebagai indikator kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan asetnya dalam menghasilkan penjualan dan meningkatkan pendapatan.

Adapun penggunaan aset ini dianggap maksimal atau tidak dapat dilihat dari laporan keuangan. Dalam hal ini, laporan keuangan mencerminkan data-data keuangan dari aktivitas perusahaan. Menganalisis laporan keuangan dapat membuat manajemen menemukan aktivitas bisnis yang paling memberi kontribusi kepada perusahaan.

Semakin tinggi rasio perputaran aset, maka semakin efisien pula perusahaan dalam mendatangkan pendapatan. Sebaliknya, semakin rendah penggunaan aset maka semakin dinilai tidak baik dalam memanfaatkan aset yang berhubungan dengan pemasukan perusahaan.

Dalam hal ini, perusahaan yang memiliki aset melimpah namun tidak bernilai, akan kalah dengan perusahaan lain yang memiliki aset sedikit namun bermanfaat dan menjadi ladang pemasukan.