Gol bunuh diri terbanyak per pertandingan per pemain
Statistik ini menampilkan pemain mana di dalam liga yang berhasil menggagalkan gol bunuh diri hanya dalam satu pertandingan. Tanggal, pertandingan dan hasil akhir akan ditampilkan. Hanya pemain yang mencetak lebih dari satu gol bunuh diri dalam satu pertandingan yang ditampilkan.
Gol bunuh diri terbanyak per pertandingan per pemain
Statistik ini menampilkan pemain mana di dalam liga yang berhasil menggagalkan gol bunuh diri hanya dalam satu pertandingan. Tanggal, pertandingan dan hasil akhir akan ditampilkan. Hanya pemain yang mencetak lebih dari satu gol bunuh diri dalam satu pertandingan yang ditampilkan.
Suara.com - Gol bunuh diri adalah aib untuk pemain sepak bola, kecuali mereka memang niat melakukan sepak bola gajah. Di Liga Inggris, ada 4 pencetak gol bunuh diri 2 kali dalam satu pertandingan. Tentu ini buruk, siapa saja?
Dalam sejarah Liga Inggris yang dianggap sebagai liga dengan intensitas tertinggi itu, nyatanya ada beberapa pemain yang punya catatan tersebut.
Menurut data OptaJoe, tercatat ada empat pemain yang pernah melakukan dua gol bunuh diri di era Premier League (Liga Inggris). Siapa saja mereka?
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Erik ten Hag Tak Puas dengan Penampilan Manchester United Kalahkan Wolves
Pemain dengan catatan dua gol bunuh diri terbaru di Liga Inggris adalah bek Leicester City, Wout Faes.
Ia melakukan gol bunuh diri saat melawan Liverpool, Sabtu (31/12/2022).
Sialnya, Leicester City sebetulnya unggul lebih dulu di menit ke-4 lewat gol Kieman Dewsbury-Hall, tapi dua gol bunuh diri Faes membuyarkan semuanya.
Wout Faes melakukan gol bunuh diri masing-masing di menit ke-38 dan 45. Beruntung buat Liverpool, dua gol bunuh diri lawan membuat mereka akhirnya menang 2-1.
Baca Juga: Hasil Manchester City vs Everton: Gol Demarai Gray Buyarkan Kemenangan The Citizen
Bek legendaris Liverpool ini juga pernah melakukan dua gol bunuh diri, sialnya hal ini dilakukan oleh Carragher saat melawan rival bebuyutan The Reds, Manchester United.
Pada pertandingan pekan keenam Liga Inggris 1999/00, Liverpool harus mengakui kekalahan dari MU 2-3. Dua gol MU sendiri berasal dari bunuh diri Carragher.
Carragher melakukan dua gol bunuh diri masing-masing di menit keempat dan satu lagi di menit ke-44.
Mantan pemain Sunderland, Michael Proctor, juga melakukan dua gol bunuh diri tepatnya di Liga Inggris musim 2002/03. Ia melakukannya saat melawan Charlton Athletic.
Proctor melakukannya di menit ke-29 dan ke-32. Alhasil, Sunderland menelan kekalahan 1-3 di akhir pertandingan.
Sama seperti Proctor, Walters menjadi seorang penyerang yang mencetak dua gol bunuh diri dalam satu laga Liga Inggris.
Ia melakukannya ketika berseragam Stoke City dan menghadapi Chelsea di musim 2012/13. Selain mencetak dua gol bunuh diri, Walters juga makin merana karena gagal mengeksekusi penalti. Stoke pada akhirnya keok 0-4.
Kontributor: Aditia Rizki
Manchester - Setidaknya ada 8 pemain dengan pemegang rekor gol bunuh diri terbanyak di Liga Inggris. Jangan kaget, ada nama-nama legenda Liverpool dan Manchester United!
Pemain bertahan Denmark, Simon Kjaer (kiri), salah mengantisipasi bola sehingga menyebabkan gol bunuh diri saat bertanding melawan Inggris. Gol di menit ke-39 tersebut membuat kedudukan berubah menjadi satu sama.
Saban ada kejuaraan besar sepak bola, pikiran saya resah dengan istilah “gol bunuh diri” dari mulut penyiar televisi maupun tangan wartawan surat kabar. Mengapa istilah “bunuh diri” digunakan untuk menyebut gol dari seorang pemain gagal menghalau bola agar tidak masuk ke gawang timnya?
Sulit menerima bahwa kapten kesebelasan Denmark, Simon Kjaer, “bunuh diri” ketika mati-matian ingin menyelamatkan gawangnya dari bola umpan deras Bukayo Saka yang akan disergap Raheem Sterling dalam semifinal Piala Eropa, 8 Juli 2021. Usaha mati-matian Simon Kjaer tak berhasil. Bola yang dihalau justru masuk ke gawangnya sendiri.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bunuh diri berarti ‘sengaja mematikan diri sendiri’. Kesengajaan adalah faktor terpenting dalam tindak bunuh diri. Bila tak ada kesengajaan, sebuah tindakan tak bisa disebut bunuh diri. Sangat jelas bahwa dalam gol-gol Piala Eropa 2020 yang disebut “gol bunuh diri” itu sama sekali tak ada unsur sengaja dari Kjaer, Dubravka, Merih Demiral, Mats Hummmel, Raphael Guerreiro, Ruben Dias, Pedri, Denis Zakaria, Juraj Kucka, Wojciech Szczesny, dan Lukas Hradecky untuk memasukkan bola ke gawang mereka. Tak tepat menyebutnya “gol bunuh diri”.
Usul saya istilah “gol bunuh diri” tidak dipakai untuk menyebut gol-gol seperti di atas. Dicari saja istilah yang tepat, misalnya “gol sendiri” (own goal) seperti digunakan dalam bahasa Inggris. Di samping itu, seyogianya istilah “bunuh diri” sesedikit mungkin digunakan dalam ujaran karena tindakan bunuh diri memang dilarang secara moral. Semakin jarang digunakan di dalam ujaran, diharapkan tindakan bunuh diri juga tak akan muncul dalam khayalan dan pikiran orang.
Tambahan pula, menggunakan istilah “gol bunuh diri” akan mengingatkan dosa lama persepakbolaan Indonesia yang pernah dinodai oleh gol-gol yang sungguh-sungguh “bunuh diri” karena para pemain dengan sengaja memasukkan bola ke gawang tim mereka sendiri. Dalam pertandingan “sepak bola gajah” antara PSS Sleman dan PSIS Semarang pada 2014, lima gol disarangkan oleh pemain PSS Sleman dan PSIS Semarang ke gawang mereka sendiri. Akibatnya PSSI diganjar hukuman oleh FIFA berupa larangan menyelenggarakan kompetisi dalam kurun 2015 – 2016.
Lebih memalukan lagi kasus Piala Tiger 1998 pada pertandingan Indonesia melawan Thailand. Demi mengejar posisi juara kedua untuk menghindari pertandingan melawan tim Vietnam, pemain Indonesia, Mursyid Effendi, sengaja memasukkan bola ke gawang Indonesia sendiri, sementara pemain Indonesia lainnya, Kurnia Sandi, diam saja dan tak berusaha menyelamatkan gawangnya. Mursyid Effendi diganjar larangan bermain seumur hidup dan denda uang.
Semoga dengan mengganti istilah “gol bunuh diri,” tindakan tercela melakukan “gol bunuh diri” yang mencederai sportivitas dalam sepak bola juga hilang. Begitu pula tindakan bunuh diri yang dilarang secara moral itu.
Phil Jagielka pernah mampu mencetak gol luar biasa dari jarak 30 yard di Anfield dalam derbi Merseyside. Tapi sayangnya ia mencetak satu gol ke gawangnya sendiri, yang kemudian bertambah.
Mantan pemain Everton ini mencetak tujuh gol bunuh diri selama kariernya, dengan yang terakhir terjadi saat melawan Leeds United pada April 2021 saat dia bermain untuk Sheffield United.
Meski melakukan gol bunuh diri tersebut, Jagielka gagal mencatatkan rekor sebagai pemain tertua dalam sejarah Premier League yang mencetak gol bunuh diri. Sebab, Stuart Pearce masih mempertahankan rekor tersebut dengan selisih waktu 23 hari.
Dalam sebuah pertandingan sepak bola, gol bunuh diri menjadi salah satu momen yang paling merugikan. Tidak hanya ketinggalan skor, tetapi juga jadi titik perubahan permainan secara keseluruhan.
Contohnya, saat Portugal alami kekalahan 4-2 dari Jerman di Piala Eropa 2020, di mana dua gol disebabkan oleh gol bunuh diri. Dalam sejarahnya, beberapa pemain pernah melakukan gol bunuh diri berkali-kali, dan berikut ini 5 pemain top dengan jumlah gol bunuh diri terbanyak di Eropa.
Jamie Carragher adalah legenda Liverpool yang menghabiskan 17 tahun kariernya di Anfield. Prestasi terbaiknya tentu adalah ketika membawa Liverpool meraih gelar Liga Champions 2005, dan dia pun didapuk jadi pemain terbaik The Reds pada tahun tersebut. Meski demikian, dia memiliki catatan yang lebih menarik sepanjang kariernya di Premier League.
Carragher telah tampil dalam 508 pertandingan, tetapi lebih banyak melahirkan gol bunuh diri daripada gol ke gawang lawan. Dia mencetak 7 gol bunuh diri dan hanya mencetak 3 gol ke gawang lawan.
Veteran Italia Francesco Morini adalah salah satu bek yang paling ditakuti pada masanya di era 80-an. Dia memiliki karier yang cemerlang di Serie A, bermain untuk Sampdoria dan Juventus.
Namun, bek tengah itu juga memiliki catatan merah dengan mencetak 7 gol bunuh diri dari 380 penampilan. Menariknya, dia tidak pernah secara resmi mencetak gol untuk tim mana pun selama kariernya.
Namun, setelah karirnya yang sukses, Morini mengambil peran sebagai Direktur Olahraga di Juventus. Ketika masih menjadi pemain, dia sukses persembahkan 5 gelar Serie A bagi Juventus.
Baca Juga: Piala Eropa 2020 Pecahkan Rekor Gol Bunuh Diri
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Legenda Italia lain yang masuk dalam daftar ini adalah Franco Baresi. Bek legendaris itu menghabiskan 20 tahun kariernya di AC Milan setelah lulus dari akademi muda mereka. Sementara ia berhasil mencetak 16 gol untuk Rossoneri, ia juga mencetak 8 gol bunuh diri.
Baresi bagaimanapun, adalah salah satu bek terbaik dalam sejarah sepak bola Italia. Selain memenangkan Ballon d'Or pada tahun 1989, ia juga memenangkan setiap gelar yang mungkin untuk Milan selama waktunya. Di panggung internasional juga, Baresi membawa Italia menjadi juara Piala Dunia FIFA pada tahun 1982.
Bersama Baresi, mantan bintang Inter Milan, Riccardo Ferri, memegang rekor gol bunuh diri terbanyak dalam sejarah Serie A. Ferri adalah salah satu pemain penting Nerazzurri di tahun 1980-an.
Dia sukses persembahkan 1 Scudetto dan 2 Piala UEFA selama 13 tahun membela Nerazzurri. Ferri juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Inter pada tahun 1988. Dalam lebih dari 290 penampilan untuk klub, sang bek mencetak 8 gol dan 8 gol bunuh diri.
Richard Dunne merupakan veteran Premier League yang telah menjalani 400 lebih penampilan untuk beberapa tim seperti Everton, Queens Park Rangers dan Aston Villa. Namun, ketika membela Manchester City-lah namanya mulai sangat dikenal fans. Dia adalah Pemain Terbaik City selama empat tahun berturut-turut dari tahun 2005 hingga 2008.
Meski demikian, dia memiliki catatan rekor merah sepanjang kariernya di Premier League. Dia merupakan pemain dengan kartu merah terbanyak bersama bersama Patrick Vieira dan Duncan Ferguson sebanyak 8 kartu. Selain itu, bek tersebut mencetak 10 gol bunuh diri yang selama kariernya.
Sepak bola adalah olahraga yang penuh dengan drama. Hal inilah yang membuatnya semakin menarik di lapangan. Gol bunuh diri adalah salah satu drama yang kerap menjadi mimpi buruk bagi seorang pemain. Tidak hanya merubah permainan, tetapi menjatuhkan mental juga.
Baca Juga: Kisah Andres Escobar, Petaka Muncul Setelah Melakukan Gol Bunuh Diri!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.